Hai Sahabat Give,
Saat ini, kita akan merenungkan satu hal mengenai: Ungu Terong
--------------------
Ketika saya masih kecil, sering saya melihat banyak orang berziarah di Kembang Lampir, tempat petilasan yang mengandung sejarak babad tanah Jawa. Banyak orang kepengin melihat bagaimana sejarahnya tempat tersebut, tetapi tidak jarang yang datang kesitu adalah orang-orang yang ingin ‘ngalap berkah’ (mencari berkah).
Yang menarik perhatian saya adalah adanya pengumuman bertuliskan, “Dilarang mengenakan pakaian warna Ungu Terong.”
Kebetulan sekali, pada saat saya berkunjung kesitu, saya melihat ada pengunjung yang pingsan di posko kesehatan. Banyak orang di sekitar yang berkata, “Wah…pasti itu karena dia memakai baju warna ungu terong.”
Karena penasaran, saya pun mendekati kerumunan itu, tetapi ternyata pakaian yang dikenakan orang pingsan itu putih. Saya berpikir, berarti bukan karena pakaian ungu terongnya yang membuat orang itu pingsan.
Pertanyaan yang ada di benak saya tadi belum mendapat jawaban yang memuaskan, karena ternyata meski sudah jelas yang pingsan itu memakai pakaian warna putih, tetap saja orang-orang berbicara penyebabnya adalah pakaian warna ungu terong.
Sahabat, tempat yang disebut Kembang Lampir ini adalah tempat berziarah yang terletak di wilayah pegunungan di daerah Gunungkidul. Ketika berziarah sampai di tempat makam yang dituju harus melalui undak-undakan lantai yang tinggi dan banyak.
Jadi, bagi orang yang berziarah kesitu dalam kondisi fisiknya kecapekan, sakit, atau sudah renta, tentu tidak akan bisa mencapai puncak Kembang Lampir tersebut.
Dari pengetahuan ini sekarang kita bisa menyimpulkan, bahwa yang menyebabkan orang pingsan tadi adalah jelas bukan karena warna pakaian yang dikenakannya, tetapi karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan melewati undak-undakan tangga lantai.
Mungkin saja orang yang pingsan tadi belum sarapan, atau sedang tidak sehat, sehingga ketika mencoba menaiki tangga, langsung keletihan dan pingsan.
Yang harus kita garis bawahi lagi adalah bahwa, tempat untuk menaikkan permohonan adalah hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bukan tempat-tempat seperti tadi. Jika kita ingin mengetahui sejarah itu baik, tetapi yang tidak baik adalah ketika kita lantas menjadikan tempat itu sebagai sarana menaikkan permohonan, yang akhirnya hanya menduakan Sang Khalik.
Yuk.., kita menjadi orang yang berpengetahuan dan beriman dengan baik.
--------------------
Selamat merenungkan!
Jika ada saran dan pertanyaan, silahkan menyampaikannya kepada kamimengirimkan pesan WhatsApp ke +62811828324 atau email ke [email protected].