Hai Sahabat Give,
Saat ini, kita akan merenungkan satu hal mengenai: Senin Legi
--------------------
Saya pernah mendapatkan undangan pernikahan dari 3 teman saya. Tetapi saya bingung, karena 3 undangan itu ternyata ada di hari, tanggal dan bulan yang sama, bahkan jam pelaksanaannya pun sama persis. Ketiga undangan itu dilaksanakan pada hari Senin Legi, jam 13.00 – 15.00 WIB.
Ini benar-benar membuat saya bingung, karena harus menentukan pilihan, ke undangan yang mana dulu yang sebaiknya saya hadiri? Apalagi tempat dari ketiga undangan teman saya ini cukup berjauhan letaknya, jadi saya benar-benar dibuat bingung karenanya.
Yang menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa ketiga teman saya ini melaksanakan pernikahannya secara bersamaan? Apakah ini faktor kebetulan atau memang direncanakan secara bersama-sama? Atau memang pada hari itu adalah hari pernikahan serentak?
Benar-benar mengherankan. Apa sih, spesialnya hari Senin Legi itu? Apakah karena menurut orang Jawa 'Legi' itu artinya manis lalu diharapkan pernikahannya membawa kebahagiaan atau apa, saya tidak tahu.
Ternyata setelah saya bertanya kepada nenek, saya baru tahu bahwa menurut kepercayaan orang tua jaman dulu, Senin itu adalah hari yang bagus untuk melangsungkan pernikahan dan pekerjaan, bahkan membuka usaha. Kemudian 'Legi' ternyata memang benar itu sangat berpengaruh besar pada pelaksanaan hari pernikahan teman saya karena dianggap mengundang kebahagiaan dan hal-hal yang manis dan indah.
Pada hari pernikahan, dan saya hadir di salah satu undangan itu, saya meledek teman, "Hei…kalau begitu, besok kalau kalian punya anak, diberi nama saja 'Senin Legi'. Lalu teman saya ini hanya bisa tertawa sambil menjawab, "Kamu jangan begitu dong…, aku kan cuma mengikuti nasehat orangtua."
Sahabat, supaya kita tidak terjebak ke dalam sebuah pengertian yang kurang luwes seperti halnya teman saya tadi, maka marilah kita bersama-sama merenungkan nasehat bijak ini, "Orang yang hatinya jahat lan suka bersedih, setiap hari bakal merasakan kesedihan. Tetapi orang yang hatinya bergembira, pasti hari-hari yang dilaluinya adalah merayakan kehidupan."
Dengan begitu, kita bisa melihat bahwa hari Senin atau selasa, atau hari-hari lain itu tidak ada bedanya, yang membedakan baik dan buruknya hari adalah tingkah laku dari manusia itu sendiri.
Marilah kita menjadi orang bijak yang selalu menjalani hari-hari dengan bersyukur, sehingga kita bisa merayakan kehidupan.
--------------------
Selamat merenungkan!
Jika ada saran dan pertanyaan, silahkan menyampaikannya kepada kamimengirimkan pesan WhatsApp ke +62811828324 atau email ke [email protected].